Membahas Berbagai Masalah Agama, Tasawuf, Usuluddin, Fikih dan Lainnya.

Kamis, 12 Mei 2016

Cara Menggapai Makrifatullah 01



Syaikhul Islam Imam Abu hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali dalam kitabnya Alfutuhatul Ilahiyyah menerangkan bahwa untuk menuju ma’rifat setidaknya ada langkah-langkah yang harus dipenuhi terleh dahulu.
Adapun langkah tersebut ialah;
a.       Jalan Syariat
Syariat berarti menjalankan rukun Islam dan Ibadah sunnah dengan sempurna dan terus menerus. Seoerti sholat, puasa, zakat, dan lain sebagainya.
b.      Jalan Thariqat
Thariqat adalah jalan yang mengarahkan maksud (tujuan) kepada Allah SWT dengan peresapan hati melalui Ilmu dan amal. Termasuk Thariqat adalah perbuatan nafsaniyyah yang tergantung pada sir dan ruh dengan melakukan taubat. Wira’I, muroqobah, tawakkal, ridho, taslim, memperbaiki akhlak terus menerus, menyadari kekurangan dan cela yang ada pada dirinya sendiri
c.       Jalan Hakikat
Hakikat adalah natijah (hasil) dari Syari’at dan Thariqat, memandang Allah dengan pancaran hati (bashiroh) yang diletakkan Allah, bahwa hati memandang tiada yang menggerakkan dan mendiamkan melainkan Allah.
Orang yang berusaha selalu membersihkan hati disebut sebagai Sufi, sedangkan Orang yang sedang berjalan menuju Allahdengan cara sufi  dinamakan Salik,
Syaikh Abu Hasan Asy=Syadzili berpendapat bahwa Perjalanan mnjadi sufi terdiri dari lima perkara;
Pertama, Bertaqwa kepada Allah lahir batin dalam kesendirian maupun dalam keramaian.untuk melakukan ini harus berlaku wara; (menjauhi segala hal yang makruh syubhat dan haram), juga harus terus istiqomah dalam mentaati senua perintah Allah dan Rosul Nya yakni tetap tabah dan tidak berubah dalam berbagai kondisi dan keadaan.
Kedua, mengikuti Sunnah Rasulullah dalam semua kata dan perbuatan, dengan begitu ia harus selalu waspada dan berakhlakul karimah.
Ketiga, mengabaikan semua makhlik dan tidak menghiraukannya. Apakah mereka suka atau bencidengan perbuatannya, ia hanya memandang kepada Allah dengan melakukan yang di ridhaiNya.
Keempat, rela (ridha) menurut hukum Allah, baik berat maupun ringan. Untuk melaksanakan ini, ia harus rela pada Allah dengan qona’ah dan tawakkal.
Kelima, kembali kepada Allah baik suka maupun duka, yaitu dengan bersyukur kepada Allah dalam suka dan berlindung pada Allah dalam duka.

Tidak ada komentar: