Dalam kitab-kitab fiqh klasik, kita sering mendengar dengan istilah qullah, ketika menjelaskan volume air dalam bab Thaharah, tapi mengertikah anda apa itu qulla? nah dibawah ini akan dijelaskan sedikit mengenai qullah , barangkali memberi manfaat bagi para pembaca sekalian yang mengunjungi blog yang sederhana ini.
Qullah merupakan standar untuk saturan besaran[1] (besaran turunan) volume air yang dipakai pada masa bangsa arab dahulu. Dan dimasa Rasulullah satuan tersebut pun masih dipakai, hingga kemudian sesudah 2 abad berlalu, berangsur- angsur bangsa Arab tidak menggunakannya lagi dan menggantinya dengan ukuran yang lain yaitu rithl. Adapun jaman ini, masyarakat arab terlebih-lebih tidak ramai yang mengetahui jika ditanya 1 rithl itu berapa liter, hal ini karena mereka pun akhir-akhir ini ini juga sudah memakai ukuran standar masa sekarang.
Berapakah volume air 2 qullah itu ?
Jika kita rujuk ke kitab hadits, diantara hadits yang menyebutkan ukuran 2 qullah ini merupakan salahsatu hadits yang diriwayatkan al ‘Arba’ah (ulama 4 periwayat hadits) : Dari Abdullah bin Umar a berkata bahwa Rasulullah n bersabda, “Apabila banyaknya air mencapai 2 qullah, tidak membawa kotoran.” Pada lafadz yang lain,”Tidak membikin najis.”
Berapa sebetulnya ukuran qullah itu ?
Pada upaya menyelidiki berapa sebetulnya volume air 2 qullah melalui ukuran masa sekarang, ulama kontemporer merujuk pada ukuran-ukuran yang ditulis dari para ulama salaf yang meninggalkan ‘jejak’ rincian perkara ini di dalam kitab-kitab mereka.
Dalam kitab-kitab turash (klasik) ditemukan adanya sebagian keterangan ulama dengan ukuran qullah yang dikonversi ke satuan ukuran volume masa itu, yang disebut rithl. Bahkan ada keterangan lainnya yang mengira-ngira dengan satuan besaran panjang kala itu, yaitu hasta. Kemudian ada pula yang mengira-ngira melalui berat mata uang yang berlaku, yaitu dirham. Berikut ini penjelasannnya.
a. Kati (rithl)
Para ulama yang mengawali menyusun beraneka ragam kitab agama termasuk diantaranya ialah kitab-kitab fiqih, merupakan generasi yang hidup dimana qullah telah tidak dipakai pada masa mereka. Sebagaimana yang telah disebutkan, bangsa Arab telah menggantinya dengan ukuran rithl.
Lalu yang menjadi problem lagi, kendatipun muncul keseragaman sebutan bagi ukuran satuan volume air yang dipakai, yaitu yang bernama rithl, akan tetapi ternyata rithl tidak mempunyai standar ukuran yang pasti. Antara rithl di negri Syam, Mesir, Baghdad dan sebagainya terdapat perbedaan. Serupa sebutan namun berlainan pada esensi, sangat merepotkan memang.
Sehingga para ulama yang hidup di negri yang berbeda-beda tersebut, yang rithl-nya pula berbeda-beda, tentu saja pula akhirnya mereka berbeda-beda pula dalam mengkonversi 2 qullah menjadi rithl.
Di dalam kitab -kitab fiqih ulama yang hidup di Baghdad, terekam adanya catatan yakni 2 qullah tersebut ukurannya yaitu 500 rithl. Sedangkan kitab fiqih yang disusun oleh ulama-ulama syam mengkonversi 2 qullah dengan 81 rithl. Berselisih pula dengan yang di Mesir, disana 2 qullah dinyatakan ukurannya serupa dengan 446 rithl.
Akan tetapi, sekalipun tidak sampai pada tingkat ittifaq (sepakat), mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi’I dan Hanbali ternyata lebih menentukan memakai ukuran rithl Baghdad untuk mengkonversi 2 qullah (500 rithl).[2]
b. Hasta (dzira’)
Untungnya, di dalam kitab-kitab fiqih klasik, selain hadirnya rekaman konversi ulama dari qullah ke rithl, pun ada ditemukan ukuran qullah yang dikonversi oleh ulama dengan satuan besaran panjang kala itu yaitu hasta.
Syafi’iyah mengatakan yakni air 2 qullah merupakan air yang melengkapi wadah yang ukurannya 1,25 hasta (panjang) x 1,25 hasta (lebar) x 1,25 hasta' (tinggi).[3] Adapun mazhab Hanbali diketahui mempunyai pendapat yang berbeda.[4]
Mengenai berapa ukuran hasta, ada 2 pendapat ulama kontemporer tentang perkara ini.
Berdasarkan sebagian ulama, panjang 1 hasta yaitu 46,2 cm, sedangkan yang lainnya berpendapat 48 cm.[5] Sehingga ukuran 2 qulah berdasarkan kedua pandangan ini ialah :
a. Berdasarkan pandangan pertama :
2 qullah = 57, 75 cm x 57,75 cm x 57, 75 cm = 192.599,8 cm. Bila dihitung dalam liters menjadi 192,599 liter, ( dikarenakan 1 liter = 1.000 cm).
b. Berdasarkan pendapat kedua :
2 qullah = 60 cm x 60 cm x 60 cm = 216.000 cm, atau 216 liter.
c. Dirham
Jalan yang juga ditempuh oleh ulama para ulama untuk memahami ukuran 2 qullah yaitu dengan membandingkan dengan berat mata uang pada masa itu, yaitu berat dirham.[6]
Dengan itung-itungan metode inilah, Syaikh Wahbah Zuhaili lalu berpendapat yakni 2 qullah tersebut ialah volume air yang setara dengan 270 liters.
Kesimpulan
Ulama berlainan pendapat mengenai ukuran pasti untuk volume air 2 qullah pada hadits nabi . maka dari itu silahkan kita menyeleksi pendapat berdasarkan keyakinan masing-masing, tanpa diiringi sikap merendahkan dan menyalahkan pilihan saudara kita yang berlainan. Dikarenakan seluruh pendapat ditegakkan diatas dalil dan upaya yang sungguh -sungguh dari para ulama, sekalipun juga bisa jadi, 1 dari sekian pendapat tersebut lebih unggul dan utama bagi diikuti. Asalkan jangan diiringi sikap merasakan bener sendiri.
Sedangkan guru-guru kami lebih menyukai membuat ancar-ancar. air 2 kullah ialah air yang gak kurang dari 192 liter dan gak lebih dari 270 liter.
NB:
----------------------------------------------------------------------------
[1] Besaran (pokok) merupakan suatu ukuran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dulu dan tidak diturunkan dari besaran lain, sedangkan Besaran turunan merupakan besaran yang diperoleh dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran (pokok) yaitu panjang, masa dan waktu. Sedangkan besaran turunan misalnya ialah volume, yang merupakan gabungan dari panjang, lebar dan tinggi.
[2] Lihat : Hasyiyah Ibnu Abidin (1/132), Muhalla ma’a Hasyiyah al Qulyubi (1/23-24), al Mughni (1/22-23), Fathu Al Qarib (1/36).
[3] Fathun Muin (1/ 31) , Al Mahalli (1/24) dan Qalyubi (1/ 24).
[4] Menurut keterangan Ulama Hanabilah, 2 qullah ialah untuk air yang ukurannya 1 hasta (panjang) x 1 hasta hasta (lebar) x 2,50 hasta' (tinggi). (Fiqh Islami wa Adillatuhu : 234).
[5] Perbedaan ini disebabkan munculnya perbedaan pandangan yang mengatakan bahwa ukuran 1 Asbu' = 1,925 cm, seperti yang dipegang oleh ulama kawakan Syiria, Syaikh Wahbah Zuhaili. (lihat : Fiqh Islami wa Adillatuhu : 2/ 1343). Dan yang kedua pandangan yang mengatakan ukuran 1 Asbu' 2,00, yang dikemukakan oleh Syaikh Abdurahmanal Jaziry (lihat : Fiqh 'ala Mazahibil Arba’ah : 1/57).
Sehingga ukuran 1 hasta ialah 24 asbu’, oleh sebab itu panjang 1 zira' dengan centimeter berdasarkan pandangan pertama ialah 46,2 cm, dan berdasarkan pandangan ke dua yaitu 48 cm.
[6] Rithl Syam =128 dirham, rithl Mesir = 144 dirham sedangkan rithl Syam 195,112 kg. Sedangkan berat 1 dirham berdasarkan penelitian beliau yaitu 3,17 g. (Fiqh Islami wa Adillatuhu : 235).
Nah demikianlah analisis dari beberapa pendapat ulama kontemporer tentang konversi dari ukuran dua qullah dalam liter.mudah-mudahan bermanfaat.
Qullah merupakan standar untuk saturan besaran[1] (besaran turunan) volume air yang dipakai pada masa bangsa arab dahulu. Dan dimasa Rasulullah satuan tersebut pun masih dipakai, hingga kemudian sesudah 2 abad berlalu, berangsur- angsur bangsa Arab tidak menggunakannya lagi dan menggantinya dengan ukuran yang lain yaitu rithl. Adapun jaman ini, masyarakat arab terlebih-lebih tidak ramai yang mengetahui jika ditanya 1 rithl itu berapa liter, hal ini karena mereka pun akhir-akhir ini ini juga sudah memakai ukuran standar masa sekarang.
Berapakah volume air 2 qullah itu ?
Jika kita rujuk ke kitab hadits, diantara hadits yang menyebutkan ukuran 2 qullah ini merupakan salahsatu hadits yang diriwayatkan al ‘Arba’ah (ulama 4 periwayat hadits) : Dari Abdullah bin Umar a berkata bahwa Rasulullah n bersabda, “Apabila banyaknya air mencapai 2 qullah, tidak membawa kotoran.” Pada lafadz yang lain,”Tidak membikin najis.”
Berapa sebetulnya ukuran qullah itu ?
Pada upaya menyelidiki berapa sebetulnya volume air 2 qullah melalui ukuran masa sekarang, ulama kontemporer merujuk pada ukuran-ukuran yang ditulis dari para ulama salaf yang meninggalkan ‘jejak’ rincian perkara ini di dalam kitab-kitab mereka.
Dalam kitab-kitab turash (klasik) ditemukan adanya sebagian keterangan ulama dengan ukuran qullah yang dikonversi ke satuan ukuran volume masa itu, yang disebut rithl. Bahkan ada keterangan lainnya yang mengira-ngira dengan satuan besaran panjang kala itu, yaitu hasta. Kemudian ada pula yang mengira-ngira melalui berat mata uang yang berlaku, yaitu dirham. Berikut ini penjelasannnya.
a. Kati (rithl)
Para ulama yang mengawali menyusun beraneka ragam kitab agama termasuk diantaranya ialah kitab-kitab fiqih, merupakan generasi yang hidup dimana qullah telah tidak dipakai pada masa mereka. Sebagaimana yang telah disebutkan, bangsa Arab telah menggantinya dengan ukuran rithl.
Lalu yang menjadi problem lagi, kendatipun muncul keseragaman sebutan bagi ukuran satuan volume air yang dipakai, yaitu yang bernama rithl, akan tetapi ternyata rithl tidak mempunyai standar ukuran yang pasti. Antara rithl di negri Syam, Mesir, Baghdad dan sebagainya terdapat perbedaan. Serupa sebutan namun berlainan pada esensi, sangat merepotkan memang.
Sehingga para ulama yang hidup di negri yang berbeda-beda tersebut, yang rithl-nya pula berbeda-beda, tentu saja pula akhirnya mereka berbeda-beda pula dalam mengkonversi 2 qullah menjadi rithl.
Di dalam kitab -kitab fiqih ulama yang hidup di Baghdad, terekam adanya catatan yakni 2 qullah tersebut ukurannya yaitu 500 rithl. Sedangkan kitab fiqih yang disusun oleh ulama-ulama syam mengkonversi 2 qullah dengan 81 rithl. Berselisih pula dengan yang di Mesir, disana 2 qullah dinyatakan ukurannya serupa dengan 446 rithl.
Akan tetapi, sekalipun tidak sampai pada tingkat ittifaq (sepakat), mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Syafi’I dan Hanbali ternyata lebih menentukan memakai ukuran rithl Baghdad untuk mengkonversi 2 qullah (500 rithl).[2]
b. Hasta (dzira’)
Untungnya, di dalam kitab-kitab fiqih klasik, selain hadirnya rekaman konversi ulama dari qullah ke rithl, pun ada ditemukan ukuran qullah yang dikonversi oleh ulama dengan satuan besaran panjang kala itu yaitu hasta.
Syafi’iyah mengatakan yakni air 2 qullah merupakan air yang melengkapi wadah yang ukurannya 1,25 hasta (panjang) x 1,25 hasta (lebar) x 1,25 hasta' (tinggi).[3] Adapun mazhab Hanbali diketahui mempunyai pendapat yang berbeda.[4]
Mengenai berapa ukuran hasta, ada 2 pendapat ulama kontemporer tentang perkara ini.
Berdasarkan sebagian ulama, panjang 1 hasta yaitu 46,2 cm, sedangkan yang lainnya berpendapat 48 cm.[5] Sehingga ukuran 2 qulah berdasarkan kedua pandangan ini ialah :
a. Berdasarkan pandangan pertama :
2 qullah = 57, 75 cm x 57,75 cm x 57, 75 cm = 192.599,8 cm. Bila dihitung dalam liters menjadi 192,599 liter, ( dikarenakan 1 liter = 1.000 cm).
b. Berdasarkan pendapat kedua :
2 qullah = 60 cm x 60 cm x 60 cm = 216.000 cm, atau 216 liter.
c. Dirham
Jalan yang juga ditempuh oleh ulama para ulama untuk memahami ukuran 2 qullah yaitu dengan membandingkan dengan berat mata uang pada masa itu, yaitu berat dirham.[6]
Dengan itung-itungan metode inilah, Syaikh Wahbah Zuhaili lalu berpendapat yakni 2 qullah tersebut ialah volume air yang setara dengan 270 liters.
Kesimpulan
Ulama berlainan pendapat mengenai ukuran pasti untuk volume air 2 qullah pada hadits nabi . maka dari itu silahkan kita menyeleksi pendapat berdasarkan keyakinan masing-masing, tanpa diiringi sikap merendahkan dan menyalahkan pilihan saudara kita yang berlainan. Dikarenakan seluruh pendapat ditegakkan diatas dalil dan upaya yang sungguh -sungguh dari para ulama, sekalipun juga bisa jadi, 1 dari sekian pendapat tersebut lebih unggul dan utama bagi diikuti. Asalkan jangan diiringi sikap merasakan bener sendiri.
Sedangkan guru-guru kami lebih menyukai membuat ancar-ancar. air 2 kullah ialah air yang gak kurang dari 192 liter dan gak lebih dari 270 liter.
NB:
----------------------------------------------------------------------------
[1] Besaran (pokok) merupakan suatu ukuran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dulu dan tidak diturunkan dari besaran lain, sedangkan Besaran turunan merupakan besaran yang diperoleh dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran (pokok) yaitu panjang, masa dan waktu. Sedangkan besaran turunan misalnya ialah volume, yang merupakan gabungan dari panjang, lebar dan tinggi.
[2] Lihat : Hasyiyah Ibnu Abidin (1/132), Muhalla ma’a Hasyiyah al Qulyubi (1/23-24), al Mughni (1/22-23), Fathu Al Qarib (1/36).
[3] Fathun Muin (1/ 31) , Al Mahalli (1/24) dan Qalyubi (1/ 24).
[4] Menurut keterangan Ulama Hanabilah, 2 qullah ialah untuk air yang ukurannya 1 hasta (panjang) x 1 hasta hasta (lebar) x 2,50 hasta' (tinggi). (Fiqh Islami wa Adillatuhu : 234).
[5] Perbedaan ini disebabkan munculnya perbedaan pandangan yang mengatakan bahwa ukuran 1 Asbu' = 1,925 cm, seperti yang dipegang oleh ulama kawakan Syiria, Syaikh Wahbah Zuhaili. (lihat : Fiqh Islami wa Adillatuhu : 2/ 1343). Dan yang kedua pandangan yang mengatakan ukuran 1 Asbu' 2,00, yang dikemukakan oleh Syaikh Abdurahmanal Jaziry (lihat : Fiqh 'ala Mazahibil Arba’ah : 1/57).
Sehingga ukuran 1 hasta ialah 24 asbu’, oleh sebab itu panjang 1 zira' dengan centimeter berdasarkan pandangan pertama ialah 46,2 cm, dan berdasarkan pandangan ke dua yaitu 48 cm.
[6] Rithl Syam =128 dirham, rithl Mesir = 144 dirham sedangkan rithl Syam 195,112 kg. Sedangkan berat 1 dirham berdasarkan penelitian beliau yaitu 3,17 g. (Fiqh Islami wa Adillatuhu : 235).
Nah demikianlah analisis dari beberapa pendapat ulama kontemporer tentang konversi dari ukuran dua qullah dalam liter.mudah-mudahan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar