Biografi Singkat KH. Chasbullah Badawi - Nama lengkap beliau adalah KH Chasbulloh Badawi yang kini biasa di pangggil oleh para santrinya, Romo Chas atau ada juga sebagian Mbah Chas.
Beliau adalah putra ke 7 dari KH Badawi Hanafi yaitu Muassis PP Al Ihya ulumaddin,yang meneruskan kepemimpinan PP Al Ihya Ulumaddin sepeninggal kakaknya yaitu KH Mushtolih Badawi. Lahir di Kesugihan Kidul 4 agustus 1940, beristri Ny. Salamah, memiliki 5 orang putra dan 4 putri, semuanya menetap di sekeliling kediaman beliau kecuali satu putranya yang bernama gus Luham belum pulang dalam pengembaraan dari tahun1998. Terlepas dari perbedaan penyebutan, beliau adalah seorang ulama besar, terbukti beberapa pejabat negara dan artis artis meindonesia bahkan Syeikh Syeikh dari timur Tengah sering bertandang bersilaturrahim di Kesugihan Cilacap. Kyainya bisa dikatakan sangat sederhana,tapi cakrawala pemikirannya bisa di bilang sangat luas.Beliau sangan kagum dan terinspirasi sekali dengan Hujjatul Islam Imam Ghozali.Bahkan sampai ada yang menjuluki Imam Gozali nya Cilacap.
Beliau meninggal dunia pada umur 77 tahun, tepatnya tanggal 5 Juni 2017/11 Ramadhan 1438.
Dalam masa kepemimpinannya, terdapat perubahan orientasi kepondokkan, sepreti yang sering di ceritakan oleh beliau,bahwa santri sekarang harus bisa bersaing dengan yang lain, Ini terbukti dari usaha gigih Beliau memasukkan Pendidikan formal di pesantren pada tahun 70 an, yang mana pada saat itu banyak sekali Kyai-kyai yang sangat tidak mendukung beliau, tapi karena kekuatan tekadnya,bismillah beilau memulainya dengan membangun sekolahan yang kini menjadi MI Ya BAKII yang mana merupakan cikal bakal dari Yayasan BAKII. Sampai akhirnya beliau mulai merintis cikal Bakal madrasah di Pondok sampai kemudian merintis berdirinya Yayasan YA BAKII yang kini menaungi sekitar 53 lembaga pendidikan formal dari mulai TK sampai Perguruan Tinggi.
KH. Chasbullah adalah salah satu pendiri dari pada partai PKNU di tahun 2012, menjadi tokoh yang berpengaruh untuk PKB di Cilacap dan tercatat sampai akhir hayatnya sebagai Mustasyar PBNU 2015-2020.
Pada masa nabi, terutama pada masa Madinah umat islam betul-betul bersatu dalam segala hal kehidupannya baik dalam hal ibadah, keyakinan agama maupun dalam bidang politik, karena pada masa itu seandainya ada perbedaan, kemudian disampaikan pada nabi dan diputus oleh nabi, maka selesailah perbedaan itu. Disamping kerana juga kuatnya solidaritas sahabat. Sedikit ada ketegangan politik pada waktu nabi baru mangkat. Namun, karena pada waktu itu masih banyak para sahabat nabi hal itu masih dapat di musyawarahkan dengan baik adanya perbedaan pemahaman diantara Sahabat Nabi, sehingga terbentuklah kekhalifahan dari yang pertama sampai yang ke empat, yang lebih dikenal dengan masa Khulafaurrosyidin. Tentu saja pada masa ini terjadi riak riak kecil perbedaan,namun secara jumhur tetap menyatu.paa masa itu,pengembangan islam dan umat islam sangat pesat. Bisa kita bayangkan, dalam masa setengah abad saja, menurut ukuran sekarang sudah menjangkau puluhan negara menurut peta sekarang. Sehingga terjadinya perbedaan di antara umat islam baik dalam memahami agamanya maupun berbagai pengaturan hidup tentu banyak terjadi. Namun berkat masih banyak sahabat nabi, dan mereka itu banyak menyebar, sedikit banyak bisa jadi alat pengikta persatuan umat. Dalam sejarah islam masa ini lebih dikenal dengan masa Kibarushahabat.Yang masa itu kesatuan umat masih terpelihara.
Pada masa pertengahan kedua dari abad pertama, dengan makin luasnya pengaruh islam dan beragamnya masyarakat muslim, dengan meluasnya pengaruh wilayah islam ke daerah daerah bekas kerajaan kerajaan romawi, persia serta lainnya di Afrika, maka perbedaan umat islam makin keras, terutama di bidang politik. Hal ini wajar, karena terjadinya persinggungan dengan budaya lain ditambah dengan makin sedikitnya para sahabat(dikenal dengan masa Shighorusshohabah), tokoh pemersatu makin jarang. Sebetulnya masalah sumber perbedaan sudah ada sejak wafatnya Nabi. Yaitu masalah pemerintahan/Imam: itu masalah agama atau bukan.Perbedaan sungguh makin lama maikn keras.Sehingga menjurus ke arah perselisihan dan memakan korban cukup banyak terutama pada masa Shighorusshohabah. Bahkan karena begitu kerasnya perbedaan sehingga masa itu di sebut masa Fitnah.Tetapi sudah menjadi Sunnatulloh, perbedaan di masyarakat akan makin mengerucut pada salah satu kebenaran yang diterima oleh mayoritas (Jumhur). Maka pada abad kedua diterimalah suatu pendapat jumhur yang mengatakan bahwa masalah Imam(politik) adalah masalah Ijtihadiyyah.termasuk lingkup agama namun disahkan terjadinya perbedaan .Pada masa ini pemerintahan di pegang oleh Umar bin Abdul Aziz sehingga dia mashur di sebut Mujaddid Awwal.
Pada masa awal abad ke dua perkembangan daerah pengaruh islam makin meningkat pesat.kalau melihat daerahnya separo lebih Benua asia,bahkan ada yang mengatakan sudah sampai indonesia,s sepauh dari benua Afrika serta sebagian dari benua Eropa telah menjadi wilayah pengaruh islam. Masa inilah yang dikenal dengan masa keemasan.Karena umat islma maju dalam berbagai bidang. Namun riak perbedaan diantara umat islam makin keras terjadi. Adapun pokok masalahnya adalah tentang hukum islam itu dasarnya Nash Al-Qur’an dan hadits atau akal. Perbedaan itu sebetulnya sesuatu yang wajar. Mengingat beragamnya budaya umat islam,serta besrsinggungan dengan agama agama dunia serta pindahnya pusat keislaman Madinah ke Baghdad. Kajian masalahnya ini sebetulnya masih bersumber yang sama dengan perselisihan pertama, hanya bedanya kalau yang pertama dalam bidang politik sedang pada masa awal abad ke-dua dalam bidang hukum.Dengan berlangsungnya perdebatan tentang dasar dasar hukum Islam,maka lahirlah berbagai Madzhab. Pada dasarnya perbedaan berkisar antara yang mendahulukan dalil aqal atau naql. Disini nampak dengan jelas bagi yang tinggal di Madinah mandahulukan dalil naqol dan yang jauh dari madinah mendahulukan dalil Aqal. Ini ada hubungan dengan penyebaran hadits Nabi dikala itu. Pada akhir abad kedua mengerucutlah perdebatan masalah pada satu pendapat yang dapat diterima oleh Jumhurul muslimin.yaiyu keseimbangan antara dalil aqal dan naqal.Dalam hal ini yang palng berjasa adalah imam “Nashairis Sunnah” yakni imam Syafi’i. Sehingga digelari Mujaddid Tsani.
Memasuki abad ketiga keemasan,wilayah islam makin cemerlang dengan masuknya wilayah asia,eropa dan afrika.Kota kota besar diwilayah islam menjadi pusat peradaban, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Khususnya dalam ilmu pengetahuan kajiannya makin melusas sampai pada kajian ilmu filsafat. Pusat pusat kajian ilmu seperti Mesir, Yunani, India, dll ikut masuk dalam kajian umat islam. Sehingga terjadilah perdebatan yang makin keras,khususnya dalam bidang keyakinan. Pada dasarnya perbedaan itu akar masalahnya tidak berbeda dengan yang terjadi pada masa sebelumnya yaitu, dasar naql dan dasar aqal,hanya berbeda dalam bidang yaitu bidang bahasanya beralih kemasalah keyakinan.Perdebatan makin seru,bahkan saling kafir mengkafirkan. Perkembangan perdebatan itu semakin meluas dan makin menjadi konsumsi dunia islam. Namun kemudian setelah mengarah kepada kebenaran yang dapat diterima oleh sebagian besar (Jumhur) umat islam, yaitu keseimbangan antara dalil naqal dan aqal.Dalam hal ini yang paling berjasa yang diakui oleh Jumhur umat islam adalah Imam abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi, sehingga yang pertama dikenal dengan Mujaddid Tsalis.
Pada masa abad keempat kejayaan islam makin meningkat,pada masa ini perbedaan yang terjadi antara golongan lahiriyah dan golongan bathiniyah atau golongan tasawwuf. Ilmi tasawwuf yang sebetulnya ada dalam islam sebagai pengembangan pemahamn Ikhsan. Bisa berkembang pesat dan karena persinggungan budaya lain kadang kadan menyimpang dari syara’.Dari perdebatan yang panjang itu maka kemudian timbul saling memperbaiki dari dua aliran yang bertentangan secara extrim ,yang mengarah pada satu pendapat yang bisa diterima oleh jumhur. Maka lahirlah aliran tasawwuf yang beraliran sunnah. Dalam hal ini yang paling berjasa adalah Imamuna Hujjatul islam Imam Ghozali, yang dikenal dalam kalangan umat islam sebagiai Mujaddid Robi’.Dasar dari pernyataan tentang adanya mujaddid pada setiap abad adalah hadits Nabi.
Inilah yang menjadi motvasi terkuat KH. Chasbullah Badawi untuk memajukan pendidikan yang di pimpinnya.
Nah demikian lah biografi singkat KH. Chasbullah Badawi Kesugihan. mudah-mudahan menjadi motivasi kita untuk terus semangat menambah ilmu dan berbuah pada amal baik.
KH.Chasbullah Badawi |
Beliau adalah putra ke 7 dari KH Badawi Hanafi yaitu Muassis PP Al Ihya ulumaddin,yang meneruskan kepemimpinan PP Al Ihya Ulumaddin sepeninggal kakaknya yaitu KH Mushtolih Badawi. Lahir di Kesugihan Kidul 4 agustus 1940, beristri Ny. Salamah, memiliki 5 orang putra dan 4 putri, semuanya menetap di sekeliling kediaman beliau kecuali satu putranya yang bernama gus Luham belum pulang dalam pengembaraan dari tahun1998. Terlepas dari perbedaan penyebutan, beliau adalah seorang ulama besar, terbukti beberapa pejabat negara dan artis artis meindonesia bahkan Syeikh Syeikh dari timur Tengah sering bertandang bersilaturrahim di Kesugihan Cilacap. Kyainya bisa dikatakan sangat sederhana,tapi cakrawala pemikirannya bisa di bilang sangat luas.Beliau sangan kagum dan terinspirasi sekali dengan Hujjatul Islam Imam Ghozali.Bahkan sampai ada yang menjuluki Imam Gozali nya Cilacap.
Beliau meninggal dunia pada umur 77 tahun, tepatnya tanggal 5 Juni 2017/11 Ramadhan 1438.
Riwayat Perjuangan KH. Chasbullah Badawi
Dalam masa kepemimpinannya, terdapat perubahan orientasi kepondokkan, sepreti yang sering di ceritakan oleh beliau,bahwa santri sekarang harus bisa bersaing dengan yang lain, Ini terbukti dari usaha gigih Beliau memasukkan Pendidikan formal di pesantren pada tahun 70 an, yang mana pada saat itu banyak sekali Kyai-kyai yang sangat tidak mendukung beliau, tapi karena kekuatan tekadnya,bismillah beilau memulainya dengan membangun sekolahan yang kini menjadi MI Ya BAKII yang mana merupakan cikal bakal dari Yayasan BAKII. Sampai akhirnya beliau mulai merintis cikal Bakal madrasah di Pondok sampai kemudian merintis berdirinya Yayasan YA BAKII yang kini menaungi sekitar 53 lembaga pendidikan formal dari mulai TK sampai Perguruan Tinggi.
KH. Chasbullah adalah salah satu pendiri dari pada partai PKNU di tahun 2012, menjadi tokoh yang berpengaruh untuk PKB di Cilacap dan tercatat sampai akhir hayatnya sebagai Mustasyar PBNU 2015-2020.
Gagasan KH. Chasbullah Badawi tentang Ke Ghozalian
Pada masa nabi, terutama pada masa Madinah umat islam betul-betul bersatu dalam segala hal kehidupannya baik dalam hal ibadah, keyakinan agama maupun dalam bidang politik, karena pada masa itu seandainya ada perbedaan, kemudian disampaikan pada nabi dan diputus oleh nabi, maka selesailah perbedaan itu. Disamping kerana juga kuatnya solidaritas sahabat. Sedikit ada ketegangan politik pada waktu nabi baru mangkat. Namun, karena pada waktu itu masih banyak para sahabat nabi hal itu masih dapat di musyawarahkan dengan baik adanya perbedaan pemahaman diantara Sahabat Nabi, sehingga terbentuklah kekhalifahan dari yang pertama sampai yang ke empat, yang lebih dikenal dengan masa Khulafaurrosyidin. Tentu saja pada masa ini terjadi riak riak kecil perbedaan,namun secara jumhur tetap menyatu.paa masa itu,pengembangan islam dan umat islam sangat pesat. Bisa kita bayangkan, dalam masa setengah abad saja, menurut ukuran sekarang sudah menjangkau puluhan negara menurut peta sekarang. Sehingga terjadinya perbedaan di antara umat islam baik dalam memahami agamanya maupun berbagai pengaturan hidup tentu banyak terjadi. Namun berkat masih banyak sahabat nabi, dan mereka itu banyak menyebar, sedikit banyak bisa jadi alat pengikta persatuan umat. Dalam sejarah islam masa ini lebih dikenal dengan masa Kibarushahabat.Yang masa itu kesatuan umat masih terpelihara.
Pada masa pertengahan kedua dari abad pertama, dengan makin luasnya pengaruh islam dan beragamnya masyarakat muslim, dengan meluasnya pengaruh wilayah islam ke daerah daerah bekas kerajaan kerajaan romawi, persia serta lainnya di Afrika, maka perbedaan umat islam makin keras, terutama di bidang politik. Hal ini wajar, karena terjadinya persinggungan dengan budaya lain ditambah dengan makin sedikitnya para sahabat(dikenal dengan masa Shighorusshohabah), tokoh pemersatu makin jarang. Sebetulnya masalah sumber perbedaan sudah ada sejak wafatnya Nabi. Yaitu masalah pemerintahan/Imam: itu masalah agama atau bukan.Perbedaan sungguh makin lama maikn keras.Sehingga menjurus ke arah perselisihan dan memakan korban cukup banyak terutama pada masa Shighorusshohabah. Bahkan karena begitu kerasnya perbedaan sehingga masa itu di sebut masa Fitnah.Tetapi sudah menjadi Sunnatulloh, perbedaan di masyarakat akan makin mengerucut pada salah satu kebenaran yang diterima oleh mayoritas (Jumhur). Maka pada abad kedua diterimalah suatu pendapat jumhur yang mengatakan bahwa masalah Imam(politik) adalah masalah Ijtihadiyyah.termasuk lingkup agama namun disahkan terjadinya perbedaan .Pada masa ini pemerintahan di pegang oleh Umar bin Abdul Aziz sehingga dia mashur di sebut Mujaddid Awwal.
Pada masa awal abad ke dua perkembangan daerah pengaruh islam makin meningkat pesat.kalau melihat daerahnya separo lebih Benua asia,bahkan ada yang mengatakan sudah sampai indonesia,s sepauh dari benua Afrika serta sebagian dari benua Eropa telah menjadi wilayah pengaruh islam. Masa inilah yang dikenal dengan masa keemasan.Karena umat islma maju dalam berbagai bidang. Namun riak perbedaan diantara umat islam makin keras terjadi. Adapun pokok masalahnya adalah tentang hukum islam itu dasarnya Nash Al-Qur’an dan hadits atau akal. Perbedaan itu sebetulnya sesuatu yang wajar. Mengingat beragamnya budaya umat islam,serta besrsinggungan dengan agama agama dunia serta pindahnya pusat keislaman Madinah ke Baghdad. Kajian masalahnya ini sebetulnya masih bersumber yang sama dengan perselisihan pertama, hanya bedanya kalau yang pertama dalam bidang politik sedang pada masa awal abad ke-dua dalam bidang hukum.Dengan berlangsungnya perdebatan tentang dasar dasar hukum Islam,maka lahirlah berbagai Madzhab. Pada dasarnya perbedaan berkisar antara yang mendahulukan dalil aqal atau naql. Disini nampak dengan jelas bagi yang tinggal di Madinah mandahulukan dalil naqol dan yang jauh dari madinah mendahulukan dalil Aqal. Ini ada hubungan dengan penyebaran hadits Nabi dikala itu. Pada akhir abad kedua mengerucutlah perdebatan masalah pada satu pendapat yang dapat diterima oleh Jumhurul muslimin.yaiyu keseimbangan antara dalil aqal dan naqal.Dalam hal ini yang palng berjasa adalah imam “Nashairis Sunnah” yakni imam Syafi’i. Sehingga digelari Mujaddid Tsani.
Memasuki abad ketiga keemasan,wilayah islam makin cemerlang dengan masuknya wilayah asia,eropa dan afrika.Kota kota besar diwilayah islam menjadi pusat peradaban, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Khususnya dalam ilmu pengetahuan kajiannya makin melusas sampai pada kajian ilmu filsafat. Pusat pusat kajian ilmu seperti Mesir, Yunani, India, dll ikut masuk dalam kajian umat islam. Sehingga terjadilah perdebatan yang makin keras,khususnya dalam bidang keyakinan. Pada dasarnya perbedaan itu akar masalahnya tidak berbeda dengan yang terjadi pada masa sebelumnya yaitu, dasar naql dan dasar aqal,hanya berbeda dalam bidang yaitu bidang bahasanya beralih kemasalah keyakinan.Perdebatan makin seru,bahkan saling kafir mengkafirkan. Perkembangan perdebatan itu semakin meluas dan makin menjadi konsumsi dunia islam. Namun kemudian setelah mengarah kepada kebenaran yang dapat diterima oleh sebagian besar (Jumhur) umat islam, yaitu keseimbangan antara dalil naqal dan aqal.Dalam hal ini yang paling berjasa yang diakui oleh Jumhur umat islam adalah Imam abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi, sehingga yang pertama dikenal dengan Mujaddid Tsalis.
Pada masa abad keempat kejayaan islam makin meningkat,pada masa ini perbedaan yang terjadi antara golongan lahiriyah dan golongan bathiniyah atau golongan tasawwuf. Ilmi tasawwuf yang sebetulnya ada dalam islam sebagai pengembangan pemahamn Ikhsan. Bisa berkembang pesat dan karena persinggungan budaya lain kadang kadan menyimpang dari syara’.Dari perdebatan yang panjang itu maka kemudian timbul saling memperbaiki dari dua aliran yang bertentangan secara extrim ,yang mengarah pada satu pendapat yang bisa diterima oleh jumhur. Maka lahirlah aliran tasawwuf yang beraliran sunnah. Dalam hal ini yang paling berjasa adalah Imamuna Hujjatul islam Imam Ghozali, yang dikenal dalam kalangan umat islam sebagiai Mujaddid Robi’.Dasar dari pernyataan tentang adanya mujaddid pada setiap abad adalah hadits Nabi.
Inilah yang menjadi motvasi terkuat KH. Chasbullah Badawi untuk memajukan pendidikan yang di pimpinnya.
Nah demikian lah biografi singkat KH. Chasbullah Badawi Kesugihan. mudah-mudahan menjadi motivasi kita untuk terus semangat menambah ilmu dan berbuah pada amal baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar